Sabtu, 19 November 2011

Computer Vision

Computer Vision didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati/ diobservasi. Cabang ilmu ini bersama Intelijensia Semu (Artificial Intelligence) akan mampu menghasilkan sistem intelijen visual (Visual Intelligence System). Perbedaannya adalah

Computer Vision lebih mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati/ diobservasi. Namun komputer grafika lebih ke arah pemanipulasian gambar (visual) secara digital. Bentuk sederhana dari grafika komputer adalah grafika komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafika komputer 3D, pemrosesan citra (image processing), dan pengenalan pola (pattern recognition). Grafika komputer sering dikenal juga dengan istilah visualisasi data.

Proses dalam Computer Vision
1. Imagge Acqusition
Image Acqusition pada manusia dimulai dengan mata, kemudian informasi visual diterjemahkan ke dalam suatu format yang kemudian dapat dimanipulasi oleh otak. computer vision membutuhkan sebuah mata untuk menangkap sebuah sinyal visual, umumnya mata pada compputer vision adalah sebuah kamera video, kemudian sinyal listrik ini diubah menjadi bilangan biner yang akan digunakan oleh komputer untuk pemrosesan.

2. Imagge Processing
Tahapan berikutnya computer vision akan melibatkan sejumlah manipulasi utama (initial manipulation) dari data binary tersebut. Image processing membantu peningkatan dan perbaikankualitas image, sehingga dapat dianalisa dan diolah lebih jauh secara lebih efisien. Imagge p g processing akan meninggkatkan p g perbandingan sinyal terhadap noise (signal‐to‐noise ratio = s/n). Sinyal‐sinyal tersebut adalah informasi yang akan merepresentasikan objek yang ada dalam image. Sedangkan noise adalah segala bentuk interferensi, kekurang pengaburan, yang terjadi pada sebuah objek.

3. Image Image Anlysis
Sebuah tepian (edge) terbentuk antara objek dan latar belakangnya atau antara dua objek yang spesifik. Tepi ini akan terdeteksi sebagai akibat dari perbedaan level brightness pada sisi yang berbeda dengan salah satu batasnya.

4. Imagge Understanding
Ini adalah langkah terakhir dalam proses computer vision, yang mana sprsifik objek dan hubungannya diidentifikasi. Pada bagian ini akan melibatkan kajian tentang teknik - teknik artificial intelligent. Understanding berkaitan dengan template matching yang ada didalam sebuah scene. Metoda ini menggunakan program pencarian (search program)dan teknik penyesuaian pola (pattern matching techniques).

Beberapa aplikasi yang dihasilkan dari Computer Vision antara lain :

1. Psychology, AI – exploring representation and computation in natural vision
2. Optical Character Recognition – text reading
3. Remote Sensing – land use and environmental monitoring
4. Medical Image Analysis – measurement and interpretation of many types of images
5. Industrial Inspection – measurement, fault checking, process control
6. Robotic – navigation and control


Sumber:

Selasa, 08 November 2011

Pendekatan Perancangan Berobjek dan Terstruktur

Pendekatan Terstruktur
Pendekatan Terstruktur merupakan model yang muncul pada permulaan tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata. Dan selain itu pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga didapatkan hasil akhir berupa sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.

Kelebihan

1. Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
2. SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
3. Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
4. SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
5. SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
6. SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
7. SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.

Kekurangan

a. SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
b. Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
c. Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
d. Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
e. Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
f. Pada SAAD sliit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
g. SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
h. SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).


Pendekatan Perancangan Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek adalah cara memandang persoalan dengan menggunakan model – model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkombinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas. Pada pendekatan ini, organisasi perangkat lunak adalah sebagai kumpulan objek diskrit yang saling bekerja sama, berkomunikasi, dan berinteraksi menuju sasaran tertentu. Metodologi ini dikenal dengan object-oriented analysis and design (OOAD).

Kelebihan:

  • Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem
  • Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
  • Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
  • Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
  • Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
  • Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
  • Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
  • OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
  • Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.

Kekurangan:

  1. Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
  2. Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
  3. Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
  4. Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
  5. Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
  6. OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).
  7. Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).

Sumber:

Minggu, 23 Oktober 2011

aplikasi teknologi yg menggunakan wireles

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

Contoh-contoh aplikasi teknologi yang menggunakan wireless yaitu, sebagai berikut :
a. Handphone
Komunikasi wireless membelikan kenyamanan (convenience) dan kemudian. Dengan handphone seseorang dapat ditelepon dan menelepon dimana dan darimana saja dia berada. Paling tidak, ini teorinya. Hal ini penting bagi orang yang selalu bergerak dan sibuk. Bagi yang telah menggunakan handphone akan merasa tidak nyaman dan sulit melakukan kegiatan sehari-harinya tanpa handphone.

b. WAP
Wireless Applications Protocol merupakan spesifikasi terbuka (open specification) yang dibuat agar perangkat wireless lebih mudah mengakses informasi (dari Internet) dan dapat berinteraksi secara interaktif dan instant. Dengan adanya WAP, pengguna handphone dapat mengakses Internet dengan lebih mudah dan sesuai dengan keterbatasan yang dimiliki oleh handphone, seperti layar yang kecil, memory yang kecil, dan kecepatan akses yang lambat. Hal ini diimplementasikan via WAP dengan menggunakan WML (Wireless Markup Languange) yaitu bahasa yang mirip dengan HTML (Hypertext Markup Languange) yang digunakan untuk membuat homepage atau web site. Selain itu di sisi server dapat digunakan software yang memfilter hal-hal yang tidak penting atau tidak "bermanfaat" bagi handphone sehingga data-data yang dikirimkan ke perangkat wireless menjadi lebih sedikit dan sesuai dengan kecepatan akses yang lambat. WAP diramalkan akan populer.

c. Bluetooth
Bluetooth merupakan standar baru komunikasi wireless untuk suara dan data dengan menggunakan short-range radio link yang dapat dibuat murah dalam ukuran kecil. Dengan bluetooth banyak sambungan sambungan kabel yang dapat digantikan. Misalnya sambungan dari komputer ke printer, atau ke modem, atau bahkan ke handphone, dapat digantikan dengan bluetooth (wireless). Demikian pula hubungan earphone dengan handphone yang merupakan bagian dari handsfree set dapat dilakukan dengan Bluetooth. Dengan kata lain kabel-kabel yang bersliweran dapat dihilangkan dengan Bluetooth. Perangkat wireless juga dapat dihubungkan dengan jaringan komputer via Bluetooth. Meskipun masih mudah, bluetooth sudah mendapat dukungan dari perusahaan raksasa seperti Ericsson, Siemens, Nokia, Intel, 3Com, Microsoft, dan lain lainnya.

d. 3G
Sistem GSM yang mendominasi handphone di Indonesia, dan Eropa, dapat dikategorikan sebagai generasi kedua (2nd generation) mobile telephony. Generasi kedua ini memiliki kekurangan- kekurangan, dimana kecepatan transmisi data merupakan salah satu elemahan utama. Batas kecepatan transmisi data ini menyebabkan aplikasi multimedia belum dapat diluncurkan di atas platform ini. Third generation mobile telephony dirancang untuk komunikasi wireless dengan kecepatan tinggi, yaitu 2 mega bit per detik.

e. PDA
Implementasi komunikasi wireless tidak harus menggunakan handphone. Palm Pilot, sebuah PDA (Personal Digital Assitant), merupakan saingan terberat dari handphone. Dengan layar yang lebih lebar dan banyaknya aplikasi yang sudah tersedia, Palm Pilot nampaknya lebih mudah mendominasi aplikasi wireless Internet. Sebagai contoh, aplikasi penunjuk jalan yang diberikan oleh maps.yahoo.com sudah dapat diakses melalui Palm Pilot. Servis ini dapat menunjukkan peta dan arah jalan jika kita ingin menuju ke suatu tempat di daerah Silicon Valley.


referensi:

Senin, 10 Oktober 2011

Layanan Dalam Telematika

Definisi Telematika

Telematika adalah istilah untuk mendefinisikan Telekomunikasi melalui media informatika. Berdasarkan definisi di atas telematika sebenarnya mencakup dua teknik yaitu: telekomunikasi dan informatika. Karena kekhususan penelitian dalam bidang penelitian seperti: Digital signal processing, Network programming, Managemen Telekomunikasi: Routing, security, dll. Sentral telepon, router, switch, VoIP dll. Interoperabilitas: pensinyalan, operating system dan data base. Fiber optics, Network performance and Qos. Pengembangan software, dll. Dalam telematika ini terdapat beberapa layanan yaitu sebagai berikut :

1. Layanan Telematika dibidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat.

2. Layanan Telematika dibidang Keamanan
Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.

3. Layanan Context Aware dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer

Referensi:

Minggu, 22 Mei 2011

Contoh Proposal

PROPOSAL
NASI BUNGKUS 2000

1. Latar Belakang Kegiatan
Nasi adalah bahan pangan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Nasi pun menjadi sangat penting dalam kehidupan masyarakat sebagai pemenuhan zat-zat yang bergizi bagi tubuh mereka dan juga sebagai karbohidrat untuk membangun tenaga. Belakangan ini, harga beras pun naik sehingga banyak masyarakat yang susah memenuhi kebutuhan pangan mereka. Masyarakat golongan menengah ke bawah pun menjadi kesusahan dan akhirnya harus mengkonsumi bahan pangan lain yang kurang bergizi dibandingkan dengan nasi.
Kami menyadari bahwa beberapa masyarakat di sekitar sekolah Kanisius pun termasuk golongan menengah ke bawah. Beberapa di antara mereka membutuhkan bantuan berupa bahan pangan yang bergizi dan juga halal dan tentunya layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Maka dari itu, kami pun ingin mengadakan kegiatan Nasi Bungkus Murah yang diselenggarakan di sekolah Kanisius dan juga di beberapa tempat di sekitar sekolah Kanisius dengan tujuan agar masyarakat dapat menikmati makanan yang bergizi dan enak dengan harga yang murah.

2. Nama Kegiatan
Nama Kegiatan ini adalah “Nasi Bungkus 2000”

3. Tujuan Kegiatan
Adanya tujuan kegiatan ini
a) Meningkatkan hubungan antara warga sekitar dengan sekolah Kanisius
b) Berbakti sosial dengan warga sekitar khusunya golongan menengah ke bawah
c) Meringankan beban warga sekitar dalam bidang ekonomi.


4. Dasar Pelaksanaan
Kegiatan ini merupakan hasil rapat yang dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus, hari Sabtu yang dihadiri oleh 25 orang dan hasilnya ada sebagai berikut :
• Pelaksanaan kegiatan sosial dengan cara mengadakan penjualan nasi bungkus murah yang dijual kepada masyarakat menengah ke bawah di sekitar lingkungan Kolese Kanisius
• Harga nasi bungkus yang ditetapkan adalah Rp.2000
• Penjualan nasi bungkus per hari adalah 250 bungkus.


5. Pelaksanaan
Kegiatan sosial ini akan dilaksanakan pada
Hari / tanggal : Sabtu, 7 September 2008
Sabtu, 4 September 2008
Sabtu, 21 September 2008
Sabtu, 28 September 2008
Waktu : 11.15—15.30 WIB
Tempat : SMA Kolese Kanisius, Jalan Menteng Raya no. 64 Jakarta Pusat dan wilayah sekitar.
Acara : terlampir

6. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat golongan menengah ke bawah dan murid SMA Kolese Kanisius

7. Kepanitiaan
(Terlampir)

8. Anggaran
(Terlampir)


9. Penutup
Demikianlah proposal kegiatan ini kami buat dengan sebagaimana adanya. Besar harapan kami agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu kami mohon bantuannya dan dukungannya dari semua pihak agar kegiatan ini dapat terlaksana.
Sebelumnya kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami, atas persetujuannya, dukungannya serta partisipasinya sejak persiapan hingga terlaksananya kegiatan ini.
Akhir kata, kami mengharapkan kritik dan saran dari proposal yang jauh dari sempurna ini sebagai bahan evaluasi untuk kegiatan kami berikutnya.

Mengetahui,




Leonsius Hendra Marco Paramitha
Ketua Sekretaris

Mengesahkan,




Pater E. Baskoro Poedjinoegroho,SJ Bambang Koesnadi
Kepala Sekolah (Pelindung) Penanggung Jawab

LAMPIRAN

1. Acara
07.00—10.55 : pembelajaran di sekolah
10.55—11.10 : waktu istirahat
11.10—13.00 : mempersiapkan nasi bungkus
13.00—15.00 : menjual dan mendistribusikan nasi bungkus ke masyarakat
15.00—15.30 : membereskan alat-alat dan perlengkapan

2. Kepanitiaan

Pelindung : Pater E. Baskoro Poedjinoegroho,SJ
Penanggung Jawab : Bambang Koesnadi
Pembina : Supriadi Dharmawangsa
Ketua : Leonsius Hendra
Wakil : Florentius Yohan
Sekretaris : Marco Paramitha
Bendahara : Rio Andrian
Susilo Kudhijono
Seksi Koordinator : Dibyo Suprapto
Seksi Dokumentasi : Andrian Susilo
Michael Purba
Seksi Perlengkapan : Jonathan Andrean
Kevin Lukas

3. Anggaran
Pemasukan
• Sponsor Utama : Rp 3.000.000
• Donatur : Rp 1.000.000
• Hasil Penjualan : Rp 2.000.000
• Total : Rp 6.000.000

Pengeluaran 1 hari :
• Beras 100 kg : Rp. 600.000
• Telur 10 kg : Rp 160.000
• Bihun 1kg : Rp 10.000
• Minyak Goreng : Rp 20.000
• Sayur Mayur 6 kg : Rp 30.000
• Daging : Rp 300.000
• Bumbu Dapur : Rp 20.000
• Bungkus Kertas : Rp 250.000
• Daun pisang : Rp 10.000
• Transport : Rp 100.000
• Total : Rp 1.500.000
• Total 4 hari : Rp 6.000.000

Definisi Jaringan Komputer

Pengertian dari Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Selasa, 10 Mei 2011

Judul Proposal

Pengertian Proposal
proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.

JENIS-JENIS PERSYARATAN


1. Proposal Penelitian Pengembangan

Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.

Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.

Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.

2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka

Penelitian yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.

Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.

3. Proposal Penelitian Kualitatif

Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.

4. Proposal Penelitian Kuantitatif

Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.


SYARAT-SYARAT PROPOSAL

1) Proposal harus jelas manfaatnya
2)dapat dipertanggungjawabkan
3)proposal memiliki manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain


Referensi:
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4

Minggu, 17 April 2011

LAPORAN

Definisi Laporan
Pengertian laporan menurut FX Soedjadi mendefinisikan sebagai berikut:
1. Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun tulisan dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang ( authority ) dan tanggung jawab ( responsibility ) yang ada antara mereka.
2. Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dri pihak yang satu kepada pihak yang lain.

MACAM - MACAM BENTUK LAPORAN

1. Laporan Untuk Level Manajemen Yang Berbeda
-Laporan Berhirarki
Laporan yang dibuat untuk masing-masing level manajemen untuk menerima informasi sesuai dengan permintaan khusus, tanpa memberikan detail yang tidak relevan. Para eksekutif akan melihat trend, kecenderungan, dan pola-pola dari laporan tersebut. Mereka ingin mengetahui apakah masing-masing bagian sudah mencapai tujuan. Ada dua macam laporan berhirarki :

a.Filter Report :Laporan yang dirancang untuk memfilter elemenelemen data yang dipilih dari database, sehingga pengambil keputusan akan memperoleh laporan yang sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya data difilter pada level atas.

b.Responsibility Report : Laporan yang dibuat untuk memutuskan siapa yang bertanggungjawab terhadap suatu laporan, apakah CEO, manajer pemasaran, atau spesialis media, dll.


2. Laporan Yang Membandingkan Data
Laporan ini dibuat untuk membantu manajer dan user lain dalam memilih dua atau lebih item untuk menyusun kesamaan atau ketidaksamaan (perbedaan). Dengan perbandingan ini, user berada pada posisi terbaik untuk membuat keputusan yang rasional. Ada tiga macam laporan yang membandingkan data :

- Horizontal Report
Neraca dan laporan rugi laba menunjukkan laporan keuangan periodik yang meringkas ribuan transaksi dan elemen data menjadi output untuk beragam user. User akan memperoleh gambaran yang jelas dengan melihat perbandingan pada laporan. Hal ini dapat dilakukan dengan merancang horizontal report. Jumlah setiap item dibandingkan dengan item yang berhubungan pada satu atau lebih laporan sebelumnya.

- Vertical Report
Laporan yang membandingkan suatu bagian komponen dengan totalnya.

- Counterbalance Report
Setiap situasi dibandingkan dalam laporan. Contohnya, skenario yang terburuk, layak, dan terbaik dapat membantu para perencana menilai proyek-proyek yang berisiko, juga informasi berharga bagi para eksekutif dalam pengambilan keputusan.



3. Laporan Untuk Monitor Variansi Data

+ Variance Report
Laporan yang dibuat untuk membandingkan standard dengan hasil aktual yang diperoleh. Biasanya laporan ini dibuat sesuai dengan waktu atau selesainya suatu proses.

+ Exception Report
Laporan ini seperti variance report, tetapi beberapa kuota atau batasan dibuat untuk suatu proses atau aktivitas. Laporan ini dibuat hanya ketika beberapa proses atau aktivitas tidak sesuai dengan batasan atau kuota.

4.

Fungsi Laporan
Terdapat 4 fungsi laporan
1. Fungsi Informatif
Laporan digunakan sebagai sumber informasi bagi pembacanya.

2. Fungsi Pertanggung jawaban
Laporan adalah suatu bentuk pertanggung jawaban penulis terhadap pembaca laporan / atasannya, atau tugas yang harus dan telah dilaksanakannya.

3. Fungsi Pengawasan
Dengan adanya laporan, seorang atasan bisa mengawasi bawahan serta tugas yang dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung.

4. Fungsi Pengambilan Keputusan
Laporan dapat digunakan oleh atasan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.

Referensi:

Senin, 28 Maret 2011

pengumpulan data

Pengertian Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh.

Beberapa Aspek dalam Proses Pengumpulan Data :
•Data apa yang dikumpulkan(What)
•Dengan apa data itu dikumpulkan(With)
•Darimana data akan dikumpulkan(Where)
•Kapan data tersebut dikumpulkan(When)
•Bagaimana cara mengumpulkan(How)

Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:
• Nama pengumpul data.
• Tanggal dan waktu pengumpulan data.
• Lokasi pengumpulan data.
• Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden.

Responden: orang yang menjadi sumber data

Metode pengumpulan data, yaitu :
1. Metode Wawancara.
2. Metode Observasi.
3. Metode Daftar Pertanyaan (kuesioner).

1. Metode Wawancara

Wawancara adalah salah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.

Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).

Kelebihan teknik wawancara:
1) Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.
2) Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
3) Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
4) Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

Kekurangan teknik wawancara:
1) Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
2) Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
3) Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai.
4) Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.

2. Metode Observasi

Obrservasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Kelebihan:
- Data yang diperoleh uptodate(terbaru)
- Data lebih obyektif dan jujur

Kelemahan:
•Memerlukan banyak waktu
•Tidak dapat digunaka nuntuk pengumpula ndata masa lalu dan masa mendatang
•Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan sikap dan motivasi serta perilaku responden

3. Metode Kuisioner

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.

sumber:

Senin, 21 Maret 2011

Tahapan dalam menulis Karya Tulis Ilmiah

Tahap persiapan mencakup kegiatan menemukan masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Masalah yang ditemukan itu didukung oleh latar belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan masalah. Langkah berikutnya mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis.

Tahapan dalam menulis karya tulis ilmiah
A. Menentukan Topik

Syarat topik yang baik adalah :
1. Topik harus menarik perhatian penulis

2. Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Diketahui oleh penulis

4. Topik yang dipilih sebaiknya:
a. Tidak terlalu kontroversial
Suatu tulisan yang mempunyai topik krontroversial menguraikan hal-hal di luar hal yang menjadi pendapat umum. Tulisan semacam ini sering menimbulkan permasalahan bagi
penulisnya.
b. Tidak terlalu baru
Topik yang terlalu baru memang menarik untuk ditulis, akan tetapi seringkali penulis mengalami hambatan dalam memperoleh data kepustakaan yang akan dipakai sebagai landasan atau penunjang. Data kepustakaan yang diperoleh mungkin terbatas pada berita dalam surat kabar atau majalah populer.
c. Tidak terlalu teknis
Karangan yang terlalu teknis kurang dapat menonjolkan segi ilmiah. Tulisan semacam ini biasanya bersifat sebagai petunjuk tentang bagaimana tata cara melakukan sesuatu, tanpa mengupas teori-teori yang ada.

5. Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.

6. Jangan terlalu “Luas”.

7. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.

8. Topik yang dipilih harus yang menarik.

9. Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.

10. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.

11. Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya. topik yang di pilih jangan terlalu baru.

12. Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.

Hal penting dalam penulisan ilmiah:
1. Gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah harus jelas dan tepat dalam penyampaian pesan yang bersifat reproduktif dan impersonal.
2. Teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan ilmiah yang dipergunakan dalam penulisan
3. Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.
4. Karena bersifat reproduktif, penerima pesan harus mendapat kopi yang sama dengan si pemberi pesan.
5. Karena bersifat impersonal, tulisan ilmiah tidak boleh menggunakan pernyataan yang menggunakan kata ganti penulisnya.
6. Dalam tulisan ilmiah, sering digunakan kalimat pasif.
7. Pembahasan secara ilmiah mengharuskan kita berpaling kepada pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai premis argumentasi (sumber kutipan).
8. Teknik notasi ilmiah dapat menggunakan catatan kaki, tapi lebih disarankan menggunakan teknik kutipan dan umber rujukan.

B. Membangun Bibliografi

Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

Penyusunan Bibliografi

a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.

b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.

c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.

d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.

e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.

Manfaat Bibliografi

Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:

• Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya

• Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat

• Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya

Bagian-bagian Bibliografi

Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari :

• Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak

• Keterangan tambahan , seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number,

perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya

Judul : berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan

• Kepengarangan : berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi.

• Sumber : berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut berada.

Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun terbit

• Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.

sumber:

Senin, 14 Maret 2011

Metode Ilmiah

Pengertian Metode Kata metode berasal dari kata Yunani methodos, sambungan kata depan meta (menuju, melalui, mengikuti) dan kata benda hodos (jalan, cara, arah). Kata methodos berarti: penelitian, metode ilmiah, uraian ilmiah, yaitu cara bertindak menurut sistem aturan tertentu. Sementara itu, metodologi berasal dari kata metode dan logos, yang berarti ilmu yang membicarakan tentang metode-metode.

Definisi Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Karakteristik Metode Ilmiah:
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipolesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi


TUJUAN METODE ILMIAH

> Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
> Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
> Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

Referensi:

Sabtu, 26 Februari 2011

Karya Ilmiah dan Karya Non Ilmiah

KARYA ILMIAH

PENGERTIAN
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan atau tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umu8m sertaditulis menurut metedologi penulisan yang benar.

CIRI-CIRI KARYA ILMIAH:

a. Empiris : Merupakan pembahasan suatu hasil penelitian

b. Bersifat metodis dan sistematis. Dalam pembahasan masalah digunakan metode tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol secara tertib dan rapi.

c. Objektif, bebas dari prasangkan perorangan/pribadi.

d. Analitis, tulisan ilimiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya kedalam bagian yang lebih rinci.

e. Verifikatif, mengandung kebenaran ilmiah yang dapat diuji.

Sikap Ilmiah
Ada tujuh sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh setiap penulis atau peneliti berdasarkan pendapat Istarani (2009:4) yaitu:
1. sikap ingin tahu,
2. sikap kritis,
3. sikap terbuka,
4. sikap objektif,
5. sikap menghargai karya orang lain,
6. sikap berani mempertahankan kebenaran,
7. sikap menjangkau ke depan.

Macam-Macam Karya Ilmiah:
- Artikel Ilmiah Popular
adalah tulisan yang lebih bersifat umum, dan untuk konsumsi publik. Artikel ilmiah
popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya.
- Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
- Disertasi
Disertasi merupakan karya yang memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
- Makalah
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling "soft" dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.


KARYA NON ILMIAH

PENGERTIAN
Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi , umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.

Ciri-ciri karya non ilmiah:
1) Emotif,
2 Persuasi,
3)Deskriptif,
4)Kritik.

Macam-macam karya non ilmiah

> Dongeng
Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya.

> Cerpen
Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.

> Novel
Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk cerita.

> Drama
Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.

> Roman
Merupakan sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

Referensi:

Sabtu, 19 Februari 2011

Penalaran Deduktif

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian atau suatu tahap pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan antara data dengan fakta yang ada sehingga pada akhirnya terdapat kesimpulan yg dapat diambil.

Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.

Silogisme
Silogisme adalah suatu pengambilan kesimpulan, dari dua macam keputusan (yang mengandung unsur yang sama, dan salah satunya harus universal) suatu keputusan yang ketiga, yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya.
Contoh: Semua mahluk hidup pasti akan mati
Kucing adalah mahluk hidup.
Jadi : Kucing pasti akan mati

Silogisme terdiri dari : Silogisme Katagorik, Silogisme Hipotetik dan Silogisme Alternatif.
1.Silogisme Katagorik
Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Silogisme kategorik terjadi dari tiga proposisi, yaitu:

Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus :Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa memiliki ijazah SLTA.
Mn : Amir tidak memiliki ijazah SLTA
K : Amir bukan mahasiswa

2.Silogisme Hipotetik
Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:
1. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian anteceden,
2. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagiar konsekuennya,
3. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent,
4. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.

Contoh silogisme hipotetik :
My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Mn : Uang tidak ada
K : jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya

3.Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh silogisme alternatif :
My : Kucing berada di dalam rumah atau di luar rumah
Mn : Kucing berada di luar rumah
K : Jadi, kucing tidak berada di dalam rumah

Entimem
Entimem adalah bentuk singkat silogisme dengan jalan mengubah format yang disederhanakan, tanpa menampilkan premis mayor. Bentuk silogisme ini bisa dimunculkan dalam dua cara:
1. C=B karena C=A, dan
2. Karena C=A, berarti C=B.
Contoh:
Semua sarjana adalah orang cerdas.
Ali adalah seorang sarjana.
Jadi, Ali adalah orang cerdas.

Referensi:
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4
Sumber 5
Sumber 6
Sumber 7

Jumat, 11 Februari 2011

Penalaran Induktif

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian atau suatu tahap pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan antara data dengan fakta yang ada sehingga pada akhirnya terdapat kesimpulan yg dapat diambil.

Penalaran Induktif
Penalaran induktif—kadang disebut logika induktif adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.

Jenis-jenis penalaran induktif:
* Generalisasi
adalah penarikan kesimpulan umum dari data atau fakta-fakta yang diberikan atau yang ada.Contoh:
• Mobil Kijang ditabrak hancur.
• Mobil Nissan ditabrak hancur.
• Mobil BMW ditabrak hancur.
Generalisasinya:Semua Mobil yang ditabrak hancur.

Bentuk-Bentuk Generalisasi:

1. Generalisasi dengan Loncatan Induktif
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Namun fakta-fakta tersebut atau proposisi yang digunakan itu kemudian dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan.
Contoh : Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.

2. Generalisasi tanpa Loncatan Induktif
Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
Misalnya, untuk menyelidiki bagaimana sifat-sifat orang Indonesia pada umumnya, diperlukan ratusan fenomena untuk menyimpulkannya.
Contoh: sensus penduduk.

* Analogi
adalah cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
2. Dilakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.
3. Digunakan untuk menyusun klasifikasi.
Contoh:
- Kanita adalah lulusan Akademi Dragon.
- Kanita dapat menjalankan tugasnya dengan sangat baik.
- Ali adalah lulusan Akademi Dragon.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan sangat baik.

* Kausal
merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.

Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola:
• Sebab ke akibat :dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek
• Akibat ke sebab: dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat
• Akibat ke akibat: dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.

Referensi: